Benang Merah
11 Juni 2020
Sang Sapurba
Sang Sapurba adalah tokoh legenda di tanah Melayu keturunan dari Iskandar Zulkarnain.
Dalam kitab Sulalatus Salatin, disebutkan bahwa semua raja-raja Melayu diturunkan dari Sang Sapurba.
Sementara dalam Tambo Minangkabau, tokoh ini disamakan dengan Maharajadiraja, pendiri Alam Minangkabau.
Di Palembang, Sang Sapurba dikisahkan mendarat di Bukit Seguntang dan menikah dengan Wan Sundaria, putri Demang Lebar Daun, penguasa Palembang.
Sebagai pewaris kekuasan Iskandar Zulkarnain dan salah satu dari tiga ahli waris kekuatan besar di dunia bersama dengan Tiongkok dan Romawi waktu itu, Sang Sapurba mempunya ambisi memelihara kebesaran kerajaannya, kemudian menjelajahi semua kawasan Melayu. Ia melakukan perjalanan mulai dari Palembang, Tanjungpura sampai ke Lingga dan Bintan lalu masuk Batang Kuantan sampai ke Minangkabau.
Dari setiap kawasan yang dilaluinya, masyarakat menyatakan sembah setia sebagai rakyatnya.
Dalam Tambo Minangkabau, kedatangan Sang Sapurba bersama pembantunya, Cati Bilang Pandai, diiringi oleh empat orang yang dikiaskan dengan Harimau Campa, Kucing Siam, Kambing Hutan dan Anjing Mu'alim. Nama-nama ini mungkin juga menunjukkan asal daerah dari para pengiring tersebut.
Sesampainya di Minangkabau, penguasa setempat, Datuk Suri Dirajo, mengawinkan Sang Sapurba dengan adiknya Indo Jalito. Sang Sapurba dinobatkan menjadi raja dengan gelar Maharajadiraja setelah mengalahkan Sikati Muno, orang jahat yang datang dari seberang lautan.
Meski Sang Sapurba dinobatkan sebagai raja, namun ia hanya sebagai simbol, yang memegang kendali kuasa pemerintahan di Minangkabau tetap Datuk Suri Dirajo.
Sang Sapurba kemudian membangun pusat pemerintahan di Lagundi Nan Baselo, yang merujuk pada kawasan Pariangan.
Keturunan dari Sang Sapurba kemudian menyebar di tanah Melayu.
Sang Mutiara menjadi raja di Tanjungpura, Sang Nila Utama menjadi raja di Bintan sebelum akhirnya pindah ke Singapura. Sementara putrinya dinikahkan dengan raja Majapahit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar