12 Oktober 2020

sejarah sekolah STM 3 BONSER Jatinegara Jakarta Timur


SMK Negeri 5 Jakarta, sebelumnya bernama STM Pembetulan dan Pemeliharaan, didirikan pada tahun 1956 dengan SK No. 6737/B III tertanggal, 18 Februari 1956, di lokasi Kampung Jawa hingga 1957. Pada tahun 1958, kembali pindah ke jalan Budi Utomo No. 5 sampai dengan tahun 1959. Pada tahun 1960 barulah menempati gedung baru di jalan Kebon Sereh VII (BONSER 7) dulunya, dan diganti jalan Pisangan Baru Timur VII pada tahun 1981. 

Jalan Kebon Sereh dibagi 2, yaitu utara dan selatan. Kalau utara ada gang 7, 8, 9, 10. Kalau selatan ada 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Nama Pisangan Baru, diambil dari pasar pisang di pinggir rel kereta api BONSER selatan, dekat terowongan. Mungkin karena cukup terkenal, sehingga diganti denga nama Pisangan, dan menjadi 2 yaitu Pisangan Lama (seberang tol depan sekolah BONSER) dan Pisangan Baru/Kebon Sereh. 

Nama BONSER diambil dari singkatan Kebon Sereh, yang awalnya hanya sebutan untuk orang-orang disekitar rumah tersebut dan ada pertandingan sepak bola antar gang ditempat itu. 
Dari Bonser Selatan yang mengusung nama BONSELA 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. 
Dari utara mengusung nama BONSER 7, 8, 9 dan 10. 
Pemenangnya dari BONSER 9 waktu itu. 

Waktu zaman MALARI, STM 3 pernah dikepung oleh tentara. Mungkin karena tidak pro dengan pemerintah, dan beberapa siswanya ditahan di dalam ruangan, sebagian lari tunggang langgang selamatkan diri. 

Dan pernah ada perkelahian antara anak-anak Bonser utara/selatan dengan anak-anak Berland (perumahan utara/selatan di Bonser, perumahan anggota AURI) 
Jadi memang dari dulu nama BONSER sudah terkenal. 

Cikal bakal nama STM 3 BONSER diambil dari tawuran anak-anak Bonser utara dan anak STM 3 yang kebanyakan dari Tanjung Priok pada waktu itu. Setelah berdamai, maka tersebutlah STM 3 BONSER. 
Dulu banyak anak-anak dari Bonser selatan dan utara yang sekolah di STM 3 dan mereka sepakat menyebut STM 3 menjadi BONSER 3. Trend panggilan sekolah dengan nama lingkungan sebenarnya dimulai dari STM 3 BONSER. Baru setelah itu lahir nama Boedoet (Budi Utomo), Chaptoen (SMA 10) angka 10 yang dulunya sebutan untuk uang Rp.10,- 

2 komentar:

  1. mantap berita langka..sekolah ane ni min

    BalasHapus
  2. Salam dari ane alumni 79/80
    Sekarang gedung baru/SMKN5
    Keren!

    BalasHapus