16 Agustus 2020

Tenggelamnya kapal van der Wijck, novel karya Buya Hamka

Perdebatan mengenai harta warisan antara Pendekar Sutan dengan mamaknya berujung pada kematian. Pendekar Sutan diasingkan dari Batipuh ke Cilacap selama 12 tahun karena membunuh mamaknya. Setelah bebas, Pendekar Sutan memilih menetap di Makassar dan menikah dengan Daeng Habibah. Akan tetapi, setelah memperoleh seorang anak bernama Zainuddin, Daeng Habibah meninggal dan tak lama setelah itu Zainuddin menjadi yatim piatu. 

Ketika beranjak remaja, Zainuddin meminta izin kepada pengasuhnya, Mak Base untuk berangkat ke Minangkabau. Ia telah lama ingin menjumpai tanah asal ayahnya di Batipuh. Namun Zainuddin tidak mendapatkan sambutan baik di tengah-tengah masyarakat yang menarik struktur kekerabatan dari ibu. Ia dianggap tidak memiliki pertalian darah lagi dengan keluarganya di Minangkabau karena meskipun berayah Minang, ibunya berasal dari Bugis. Akibatnya ia merasa terasing dan melalui surat-surat ia kerap mencurahkan kesedihannya kepada Hayati, perempuan keturunan bangsawan Minang yang prihatin terhadapnya. 

Setelah Zainuddin dan Hayati sama-sama mulai jatuh cinta, Zainuddin memutuskan pindah ke Padang Panjang karena mamak Hayati memintanya untuk keluar dari Batipuh. Sebelum berpisah, Hayati sempat berjanji kepada Zainuddin untuk selalu setia. 

Sewaktu Hayati berkunjung ke Padang Panjang karena hendak menjumpai Zainuddin, Hayati sempat menginap di rumah sahabatnya, Khadijah. Namun, sekembali dari Padang Panjang, Hayati dihadapkan oleh permintaan keluarganya yang telah sepakat untuk menerima pinangan Azis, kakak Khadijah. Aziz yang murni keturunan Minang dan berasal dari keluarga terpandang lebih disukai keluarga Hayati daripada Zainuddin. Meskipun masih mencintai Zainuddin, Hayati akhirnya terpaksa menerima dinikahkan dengan Aziz. Mengetahui Hayati telah menikah dan mengkhianati janjinya, Zainuddin yang sempat berputus asa pergi ke Jawa bersama temannya, Muluk. Tinggal pertama kali di Batavia sebelum akhirnya pindah ke Surabaya. 

Di perantauan, Zainuddin menjadi penulis yang terkenal. Pada saat yang sama, Aziz juga pindah ke Surabaya bersama Hayati karena alasan pekerjaan, tetapi rumah tangga mereka akhirnya menjadi berantakan. Setelah Aziz dipecat, mereka menumpang di rumah Zainuddin, tetapi Aziz lalu bunuh diri dan dalam sepucuk surat ia berpesan agar Zainuddin menjaga Hayati. Namun Zainuddin tidak memaafkan kesalahan Hayati. Hayati akhirnya diminta pulang ke Batipuh dengan menaiki kapal van der Wijck. Di tengah-tengah perjalanan, kapal yang dinaiki Hayati tenggelam dan setelah Zainuddin mendengar berita itu ia langsung menuju sebuah rumah sakit di Tuban. 

Sebelum kapal tenggelam, Muluk yang menyesali sikap Zainuddin memberi tahu Zainuddin bahwa Hayati sebetulnya masih mencintainya. Namun, tidak lama setelah Zainuddin datang, Hayati meninggal. Sepeninggal Hayati, Zainuddin menjadi sakit-sakitan sampai akhirnya meninggal. Jasadnya dimakamkan di dekat pusara Hayati 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar