Batavia-Arrack van Oosten
Arak adalah minuman beralkohol yang populer selama era kolonial. Minuman ini disuling dari tebu, beras merah lokal yang difermentasi dan dipadukan dengan ragi lokal untuk memberikan rasa dan aroma yang unik.
Salah satu perusahaan arak yang paling lama berdiri di Indonesia adalah Batavia Arak Company (Dutch Batavia-Arak Maatschappij) yang beroperasi pada tahun 1872, menjadi perseroan terbatas pada tahun 1901 dan masih beroperasi pada awal 1950-an.
Perusahaan Batavia Arak juga mengekspor arak ke Belanda dan berkantor di Amsterdam.
Beberapa merek arak yang diproduksi oleh Batavia Arak Company adalah KWT (diproduksi di daerah Bandengan) dan OGL.
Batavia Arak tersedia di Eropa Utara dan Asia Selatan, namun sulit ditemukan di Amerika Serikat.
Batavia-Arrack van Oosten adalah merek yang lebih baru tersedia.
Batavia-Arrack dikatakan dapat meningkatkan rasa ketika digunakan sebagai komponen dalam produk lain seperti kue kering (Finnish Runeberg torte atau Dresdner Stollen) atau dalam industri kembang gula dan perasa dan digunakan juga dalam minuman herbal pahit dan sebagai campuran dalam minuman beralkohol lain (punsch, regent punch, royal punch dan black tea-port milk punch)
Penggunaannya dalam punch dicatat oleh bartender Amerika awal, Jerry Thomas "Sebagian besar arak yang di impor ke negara ini disuling dari beras dan berasal dari Batavia. Hanya sedikit digunakan di Amerika kecuali untuk membumbui punch. Rasanya sangat menyenangkan dalam campuran ini. Arak meningkat pesat seiring bertambahnya usia. Ini banyak digunakan di beberapa bagian India, dimana disuling dari umbi dan sari pohon kelapa"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar