"Kenapa di kalangan engkau masih banyak yang tidak menentang imperialisme kebudayaan? Kenapa di kalangan engkau banyak yang masih rock n roll-rock n rollan, dansa dansian ala cha-cha-cha, musik musikan ala ngak ngik ngok"
kata Bung Karno pada pidato Kemerdekaan RI 17 Agustus 1959
Pidato tersebut menjadi isyarat bahwa Indonesia sedang menentang budaya barat. Musik jadi salah satunya.
Alasannya musik barat dianggap jauh dari kepribadian Indonesia dan dapat merusak moral bangsa.
Pidato si Bung Besar lantas ditindaklanjuti dengan pelarangan memutar lagu barat di Radio Republik Indonesia (RRI) pada Oktober 1959.
Lagu-lagu barat yang dilarang tak sebatas lagu rock n roll, tetapi juga untuk jenis musik lain seperti cha cha, calypso, tanggo dan juga mambo.
Namun terbitnya peraturan tersebut tak lantas membuat kreativitas para seniman mati. Mereka tetap memainkan musik-musik barat dengan sentuhan dan percampuran musik Indonesia.
Salah satu cerita yang paling terkenal mengenai pelarangan musik "ngak-ngik-ngok" tersebut adalah dipenjaranya Koes Bersaudara saat memainkan lagu The Beatles di acara makan malam di Djatipetamburan, 24 Juni 1965.
Pada peristiwa tersebut sebenarnya tidak hanya ada Koes Bersaudara, tetapi juga ada Dara Puspita, band asal Surabaya yang semua personilnya adalah perempuan.
Pada peristiwa yang sama dengan ditangkapnya Koes Bersaudara, Dara Puspita juga harus wajib lapor dalam kurun waktu tertentu.
Namun wajib lapornya lucu.
Mereka datang, lalu di sana ada alat band.
Jadi di depan kejaksaan dan segala macamnya mereka disuruh main musik.
Saat wajib lapor, Dara Puspita disuruh memainkan lagu yang boleh dan tidak boleh. Misalnya saat disuruh memainkan lagu yang boleh, mereka akan memainkan lagu Burung Kakak Tua dan ketika disuruh memanikan lagu yang tak boleh, mereka memainkan lagu-lagu The Beatles.
Tetapi dalam salah satu sesi wajib lapor, Dara Puspita iseng memainkan tembang "I Can't Get No (Satisfaction)" milik The Rolling Stones.
Ketika ditanya oleh petugas, lagu apa yang mereka bawakan, Dara Puspita menyebut kalau itu adalah lagu Rolling Stones bukan The Beatles.
Anehnya petugas malah membolehkan.
Apa yang dilakukan oleh Dara Puspita menunjukkan bahwa nilai lagu yang boleh dan tidak boleh saat itu hanya sebatas lagu The Beatles atau bukan.
Makanya kalau kita dengar lagu Marilah kemari yang dibawakan Dara Puspita itu awal intronya "I Can't Get No (Satisfaction)"
itu sebenarnya mereka sedang mengejek dan itu suatu bentuk perlawanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar