Abdul Muluk adalah putra dari Abdul Hamid Syah, Sultan Barbari. Dibesarkan di keluarga bangsawan. Saat masih muda ia menikahi Siti Rahmat. Selepas kematian ayahnya, Abdul Muluk naik tahta. Tidak lama kemudian ia meninggalkan Barbari untuk keliling dunia dan menyerahkan kendali kesultanan kepada pamannya, Mansur. Akhirnya Abdul Muluk tiba di Ban lalu jatuh cinta dengan putri Sultan Ban, Siti Rafiah. Keduanya pun menikah.
Enam bulan kemudian Abdul Muluk meninggalkan Ban bersama istrinya. Setibanya di Barbari, mereka disambut hangat. Siti Rahmat dan Siti Rafiah saling berkenalan dan menjalani hidup layaknya kakak adik. Abdul Muluk menghabiskan hari-harinya bersama kedua istrinya. Siti Rafiah pun segera hamil. Sayangnya kebahagiaan mereka tidak bertahan lama. Sultan Hindustan menyerang tanpa membuat pernyataan perang untuk membalas kematian pamannya. Para penjaga dan penasihat istana dibantai, sedangkan Siti Rahmat dan Abdul Muluk ditawan. Siti Rafiah berhasil kabur. Enam bulan kemudian Siti Rafiah bertemu seorang syeikh yang memberinya tempat berlindung.
Selepas melahirkan, Siti Rafiah memutuskan untuk membalas penahanan suaminya. Ia membiarkan putranya, Abdul Ghani, dibesarkan syeikh tersebut dan menyamar sebagai pria bernama Dura. Setelah tiba di kesultanan Barbaham, ia melihat kesultanan tersebut sedang tidak stabil. Sultan yang sah, Jamaluddin, ditunggangi oleh pamannya, Bahsan. Menyamar sebagai Dura, Siti Rafiah pun membantu Jamaluddin menegakkan kekuasaannya. Atas bantuan pasukan Barbaham, Siti Rafiah menyerang Hindustan. Sultan Hindustan ditangkap dan Abdul Muluk bersama Siti Rahmat dibebaskan. Siti Rafiah kemudian mengungkap jati dirinya dan bertemu suaminya lagi.
Abdul Ghani yang sudah berusia tujuh tahun pergi dari rumah syeikh untuk mencari orang tuanya. Saat ia dituduh mencuri dari sebuah penginapan, seorang pejalan kaki menyelamatkannya. Abdul Ghani kemudian tinggal bersamanya. Karena sempat melukai seorang budak, Abdul Ghani dibawa ke hadapan Sultan Ban yang menyadari bahwa anak tersebut adalah cucunya. Syeikh tadi pun dijadikan pemimpin keagamaan Ban. Setelah sultan mangkat, Abdul Ghani menjadi penggantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar