23 September 2020

Sajak WS Rendra - Bersatulah pelacur-pelacur kota Jakarta

Bersatulah pelacur-pelacur kota Jakarta

Pelacur-pelacur kota Jakarta
Dari kelas tinggi dan kelas rendah
Telah diganyang
Telah di haru biru
Mereka kecut keder
Terhina dan tersipu-sipu

Sesalkan mana yang mesti kau sesalkan
Tapi jangan kau lewat putus asa
Dan kau relakan dirimu dibikin korban

Wahai pelacur-pelacur kota Jakarta
Sekarang bangkitlah
Sanggul kembali rambutmu
Karena setelah menyesal
Datanglah kini giliranmu
Bukan untuk membela diri melulu
Tapi untuk lancarkan serangan
Karena sesalkan mana yang mesti kau sesalkan
Tapi jangan kau rela dibikin korban

Sarinah
Katakan kepada mereka
Bagaimana kau dipanggil ke kantor menteri
Bagaimana ia bicara panjang lebar kepadamu
Tentang perjuangan nusa bangsa
Dan tiba-tiba tanpa ujung pangkal
Ia sebut kau inspirasi revolusi
Sambil ia buka kutangmu

Dan kau dasima
Kabarkan kepada rakyat
Bagaimana para pemimpin revolusi
Secara bergiliran memelukmu
Bicara tentang kemakmuran rakyat dan api revolusi
Sambil celananya basah
Dan tubuhnya lemes
Terkapai disampingmu
Ototnya keburu tak berdaya 


Politisi dan pegawai tinggi Adalah caluk yang rapi Kongres-kongres dan konferensi Tak pernah berjalan tanpa kalian Kalian tak pernah bisa bilang tidak Lantaran kelaparan yang menakutkan Kemiskinan yang mengekang Dan telah lama sia-sia cari kerja Ijazah sekolah tanpa guna Para kepala jawatan Akan membuka kesempatan Kalau kau membuka paha Sedang diluar pemerintahan Perusahaan-perusahaan macet Lapangan kerja tak ada

Revolusi para pemimpin
Adalah revolusi dewa-dewa
Mereka berjuang untuk sorga
Dan tidak untuk bumi
Revolusi dewa-dewa
Tak pernah menghasilkan lebih banyak lapangan kerja bagi rakyatnya


Kalian adalah sebagian kaum penganggur yang mereka ciptakan
Namun sesalkan mana yang kau sesalkan
Tapi jangan kau lewat putus asa
Dan kau rela dibikin korban


Pelacur-pelacur kota Jakarta
Berhentilah tersipu-sipu
Ketika kubaca di koran
Bagaimana badut-badut mengganyang kalian
Menuduh kalian sumber bencana negara
Aku jadi murka
Kalian adalah temanku
Ini tak bisa dibiarkan
Astaga
Mulut-mulut badut
Mulut-mulut yang latah
Bahkan seks mereka politikkan

Saudari-saudariku
Membubarkan kalian
Tidak semudah membubarkan partai politik
Mereka harus beri kalian kerja
Mereka harus pulihkan derajat kalian
Mereka harus ikut memikul kesalahan


Saudari-saudariku
Bersatulah
Ambillah galah
Kibarkan kutang-kutangmu diujungnya
Araklah keliling kota
Sebagai panji-panji yang telah mereka nodai
Kinilah giliranmu menuntut
Katakanlah kepada mereka 

Menganjurkan mengganyang pelacuran

Tanpa menganjurkan mengawini para bekas pelacur adalah omong kosong


Pelacur-pelacur kota Jakarta

Saudari-saudariku 

Jangan melulur keder pada lelaki
Dengan mudah kalian bisa telanjangi kaum palsu
Naikkan tarifmu dua kali
Dan mereka akan klabakan
Mogoklah satu bulan
Dan mereka akan puyeng
Lalu mereka akan berzina dengan isteri saudaranya 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar