25 Maret 2020

Nostradamus

Henry II of France
Raja Henry II 

The young lion will overcome the older one (singa muda akan mengatasi yang lebih tua) 
On the field of combat in a single battle (dalam medan pertempuran tunggal) 
He will pierce his eyes through a golden cage (ia akan menembus matanya di sela-sela sangkar emas) 
Two wounds made one, then he dies a cruel death (dua luka jadi satu, ia mati dengan merana) 

Sajak Nostradamus dianggap meramalkan hal ini. 
Pada musim panas 1559, Raja Prancis, King Henry II, berduel melawan Gabriel, Comte de Montgomery, yang usianya enam tahun lebih muda. Duel dilakukan dalam turnamen untuk menyambut pernikahan putri sang Raja. Dalam pertarungan terakhir mereka, tombak Montgomery miring ke atas, menerobos pelindung kepala Raja dan menusuk matanya, demikian diungkap On the Death of Henry II
Dalam Journal of Neurosurgery, meski berdarah-darah, sang Raja masih sadar. Ia bahkan bisa berjalan beberapa langkah meski terhuyung-huyung. Namun, pecahan maya tombak memasuki mata, tenggorokan dan pelipis. Meski tabib kerajaan bersusah payah menyelamatkan sang Raja, upaya itu tak berhasil. Henry II, mengalami sakit tak terperi, kejang dan lumpuh sebagian. Ia meninggal dalam kondisi merana 11 hari kemudian. 


2. Kebakaran besar London 

Lukisan ilustrasi kebakaran besar London oleh Rita Greer

The blood of the just will commit a fault at London, 

Burnt through lightning of twenty threes the six, 

The ancient lady will fall from her high place, 

Several of the same sect will be killed. 


Sajak tersebut dianggap terkait dengan peristiwa kebakaran besar London (Great Fire) 

Khususnya pada kalimat kedua, 20 kali tiga adalah 60, kemudian ditambah enam menjadi 66. 

Konon ada kaitannya dengan momentum kejadian pada 2 September 1666. Namun, kebakaran tersebut tak dipicu sambaran petir, melainkan percikan api di toko roti Thomas Farriner, Pudding Lane, pada musim panas yang terik dan kering. 

Tewasnya korban dari kalangan petani dan kelas menengah tidak tercatat kala itu. Namun menurut Smithsonian Magazine, bisa jadi korban tewas mencapai ratusan atau bahkan ribuan orang. 


3. Revolusi Prancis 

Eksekusi Raja Prancis Louis XVI


From the enslaved populace, songs (dari rakyat yang diperbudak) 

Chants and demands (seruan dan tuntutan) 

While princes and lords are held captive in prisons (kala para pangeran dan bangsawan ditahan di penjara) 

These will in the future by headless idiots (itu akan menjadi masa depan orang-orang bodoh tanpa kepala) 

Be received as divine prayers (mereka akan menerimanya sebagai ketentuan ilahi) 


Dimulai dengan penyerbuan penjara Bastille pada 1789, Revolusi Prancis pecah, monarki terguling, Republik baru terbentuk. Third Estate, mengambil alih kekuasaan di Paris dan mengajukan tuntutan pada para kaum ningrat. Revolusi berdarah pun terjadi. Para bangsawan, juga rakyat biasa yang dianggap pengkhianat dipenggal dengan pisau guillotine. 

Menurut Britannica, sebanyak 17000 orang dieksekusi di tengah Reign of Teror. Sementara 10.000 lainnya ditahan. 


4. Louis Pasteur

Louis Pasteur menemukan vakin rabies yang sukses diujicobakan pada 6 Juli 1947
Louis Pasteur menemukan vakin rabies yang sukses diujicoba pada 6 Juli 1947 


The lost thing is discovered, hidden for many centuries (apa yang hilang, tersembunyi selama berabad-abad akhirnya ditemukan) 
Pastor will be celebrated almost as a God-like figure (Pastor akan dirayakan sebagai sosok setengah dewa) 
This is when the moon completes her great cycle (itu terjadi ketika bulan merampungkan siklusnya yang luar biasa) 
But by other rumors he shall be dishonored (namun oleh desas-desus ia akan ditolak) 

Prediksi ini dianggap berkaitan dengan ilmuwan Louis Pasteur. Louis Pasteur berhasil menemukan cara mencegah pembusukan dengan cara pesteurisasi. Pelopor mikrobiologi tersebut juga menemukan vaksin rabies. Penemuan Pasteur telah menyelamatkan jutaan nyawa. 


5. Adolf Hitler 

Adolf Hitler (AP)

From the depths of the West of Europe (dari pelosok Eropa Barat) 

A young child will be born of poor people (seorang anak akan terlahir dari keluarga miskin) 

He who by his tongue will seduce a great troop (jerat lidahnya akan menghasut pasukan besar) 

His fame will increase towards the realm of the East (ketenarannya akan meluas hingga ke Timur) 


Sajak lainnya : 

Beasts ferocious with hunger will cross the rivers (hewan buas yang lapar akan menyebrangi sungai) 

The greater part of the battlefield will be against Hister (bagian terbesar dari medan tempur akan melawan Hister) 

Into a cage of iron will the great one be drawn (masuk ke dalam kandang besi yang besar akan ditarik) 

When the child of Germany observes nothing (ketika anak Jerman tak mendapatkan apapun) 


Pada 20 April 1889, Adolf Hitler lahir di Austria, Eropa Barat. Orang tuanya berasal dari kelas menengah, bukan dari kalangan yang bergelimang harta. Hitler naik tampuk kekuasaan, salah satu sebabnya adalah kepiawaiannya berpidato. Ia bahkan memicu Perang Dunia II dengan mengerahkan pasukan untuk menginvasi Polandia. 

Sejumlah pendukung Nostradamus menyebut, kata Hister dalam sajak adalah penyebutan yang salah untuk Hitler. Namun dalam bahasa Latin, Hister berarti Danube (sungai kedua terpanjang di Eropa) 


6. Bom Hiroshima dan Nagasaki

PHOTO: Menyeramkan, Ini Penampakan Kota Hiroshima yang Hancur Usai di Bom Atom


Near the gates and within two cities (dekat gerbang dua kota) 

There will be scourges the like of which was never seen (akan terjadi malapetaka yang tak pernah disaksikan sebelumnya) 

Famine within plague, people put out by steel (kelaparan di tengah wabah, orang-orang terbunuh oleh baja) 

Crying to the great immortal God for relief (memohon belas kasih Tuhan) 


Pada Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan dua bom atom, Little Boy dan Fat Boy, ke Nagasaki dan Hiroshima. Dua kota tersebut luluh lantah. Mereka yang berhasil lolos dari maut, menderita akibat radiasi. Pasca perang, Jepang juga mengalami krisis kekurangan pangan. 


7. Pembunuhan John F Kennedy dan Robert Kennedy

Ini Koleksi Barang - barang Kerajaan Inggris pada Pameran Hadiah Kerajaan


The great man will be struck down in the day by a thunderbolt (orang hebat akan hancur oleh petir) 

An evil deed foretold by the bearer of a petition (perbuatan jahat yang telah diramalkan para pembawa petisi) 

According to the prediction, another falls at night time (menurut prediksi, yang lain akan tumbang saat malam) 

Conflict at Reims, London and a pestilence in Tuscany (konflik di Reims, London dan wabah penyakit di Tuscany) 


Sajak itu dianggap meramalkan nasib John F Kennedy. Ia menerima serangkaian ancaman pembunuhan selama masa pemerintahannya. Saat berkunjung ke Dallas, pada 22 November 1963, Kennedy tewas ditembak. Kematiannya menggegerkan seantero dunia dan menjadi duka rakyatnya. Adiknya, Bobby Kennedy, juga tewas ditembak, lepas tengah malam pada 5 Juni 1968. Namun, konflik di Reims dan London serta wabah di Tuscany, sama sekali tak ada kaitannya dengan kematian dua Kennedy. 


8. Teror 9/11 

United Airlines Penerbangan 175 menabrak Menara Selatan WTC 

Earthshaking fire from the center of the Earth (api berkobar dari pusat bumi) 

Will cause tremors around the New City (memicu tremor di sekitar New City) 

Two great rocks will war for a long time (dua batu besar akan melawan dalam waktu lama) 

Then Arethusa will redden a new river (kemudian Arethusa akan memerahkan sungai baru) 


Pada pagi hari tanggal 11 September 2001, dua menara (dua batu besar) World Trade Center, di New York City, runtuh setelah teroris Al Qaeda menabrakkan dua pesawat penumpang yang dibajaknya ke sana. Namun prediksi Nostradamus tentang "api dari pusat Bumi" tidak terhubung dengan apapun yang berkaitan dengan teror 9/11. 

24 Maret 2020

Jeffrey Amherst, Jenderal yang pertama kali menggunakan senjata biologis untuk memusnahkan suku Indian

Jauh sebelum Amerika Serikat terbentuk menjadi sebuah negara, kekuatan yang mengatur dan mengendalikan tanah yang baru tersebut adalah terorisme, pemusnahan masal dan perang biologi melalui penyebaran kuman-kuman dan penyakit-penyakit terhadap penduduk asli. 
Salah satu penyerangan yang tercatat dalam sejarah adalah yang dilakukan oleh Jenderal Jeffrey Amherst, panglima angkatan perang inggris. 

Beberapa data yang tertuang dalam The Atlas of the North American Indian and the Conspiracy of Pontiac and the Indian War after the Conquest of Canada, menunjukkan bahwa pahlawan militer yang terkenal ini telah menyetujui pendistribusian selimut dan sapu tangan yang telah terkontaminasi bibit cacar untuk digunakan sebagai alat perang wabah penyakit terhadap suku Indian. Bahkan ada bukti tertulis berupa surat yang ditulis sendiri oleh Jeffrey Amherst. 
Dalam suratnya kepada Kolonel Henry Bouquet, komandan angkatan bersenjata inggris, Jenderal Amherts bertanya : 
“Tidak bisakah diatur suatu cara bagi pengiriman bibit campak kepada suku-suku Indian yang tidak menyenangkan itu? Dalam hal ini kita harus menggunakan berbagai strategi untuk dapat mengurangi jumlah mereka”
Bouquet menjawab : 
“Saya akan mencoba untuk menularkan penyakit tersebut kepada mereka melalui selimut-selimut yang akan jatuh ke tangan mereka dan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak ikut tertular” 

Sangat jelas terdokumentasikan dalam catatan milik William Trent, tertanggal 24 Mei 1763, seorang komandan militer lokal dari Pittsburgh. 
“Kami memberi mereka dua selimut dan sebuah sapu tangan yang kami ambil dari Small Pox Hospital. Saya harap hal itu akan menimbulkan dampak yang diharapkan” 

Epidemi cacar secara cepat tersebar diantara lelaki, wanita dan anak-anak suku Pontiac (suku Indian) 

Jenderal Amherst sangat terkesan atas hasil yang sangat efektif pada perang kuman tersebut, sehingga dalam suratnya kepada Kolonel Henry Bouquet, tertanggal 16 Juli 1763, dia mengesahkan PERANG BIOLOGI SEBAGAI KEBIJAKAN RESMI AMERIKA dan memerintahkan penyebaran selimut-selimut yang telah terinfeksi campak untuk memusnahkan para Indian dan menyarankan agar Bouquet mencoba metode-metode lain yang dapat memusnahkan ras yang buruk ini. 

Dalam suratnya tertanggal 26 Juli 1763, Bouquet menjawab surat Amherst dan mengkonfirmasikan bahwa “seluruh petunjuk anda akan kami perhatikan" 

Seratus tahun kemudian, secara berkala, penggunaan kuman sebagai senjata dalam peperangan telah menjadi kebijakan AS. Secara berkala, sepanjang abad ke 19, angkatan bersenjata AS menyebarkan selimut-selimut dan benda-benda lain yang telah terkontaminasi bibit penyakit kepada suku asli Amerika, termasuk mereka yang telah ditahan di kamp-kamp konsentrasi (Pemerintah AS secara resmi menyebut lokasi ini sebagai wilayah reservasi/reservations) 
Tujuan dari serangan biologi ini adalah untuk memusnahkan dan membunuh sebanyak mungkin suku Indian Amerika. 
Pemerintahan awal Amerika, kemudian Pemerintahan Amerika Serikat yang berdiri secara sah, tidak pernah menganggap suku asli Amerika ini sebagai manusia. Mereka menganggap suku asli ini sebagai makhluk yang tidak diinginkan dan berkualitas dibawah manusia. 


Garuda Nglayang

Taktik bertempur Garuda Nglayang 

Garuda Nglayang ini mengandalkan kekuatan pasukan yang besar seperti burung garuda melayang dan meniru gerakan burung garuda, dimana panglima dan pemimpin pasukan berada di paruh, kepala, sayap dan ekor memberikan perintah kepada anak buahnya dengan siasat seperti tingkah burung garuda yang menyambar atau mematuk. 
Serangan ini mengandalkan satu senopati utama pada posisi paruh, kemudian sayap kiri kanan bergerak bebas dengan pengatur posisi yang sedikit heroik, sebab perlindungan posisi pengatur pasukan berada di depan, pasukan inti menempati posisi cakar kaki, kemudian pemimpin utama berada di ekor sebagai posisi pasukan penyapu terakhir.
Taktik ini menempatkan senopati di depan sendiri sebagai paruhnya, kemudian 2 orang berjajar/seorang senopati di belakang paruh sebagai kepala burung, kemudian Senopati Agung di belakang kepala burung. 
Dua orang senopai berada di ujung sayap kanan dan kiri yang cukup jauh. 
Para prajurit mengisi sayap dan menyambung dengan tubuh burung, kepala dan ekor, dimana di ekor burung terdapat seorang senopati lagi. 
Dua sayap pada taktik ini dimaksudkan agar dapat mengepung prajurit musuh utk dikalahkan/ditumpas. 
Taktik perang ini pernah juga digunakan oleh pihak Pandawa pada perang Baratayudha. Arjuna sebagai patuk, Drupada berada di kepala, Kresna sekereta dengan Arjuna, Drustajumna di sayap kanan dan Bima memimpin di sayap kiri, Setyaki sebagai ekor dan para Raja berada di tengkuk dipimpin oleh Yudhistira. 
Konon taktik Garuda Nglayang pernah digunakan oleh Sultan Agung saat menyerang Batavia 1628–1629, juga oleh Panglima Besar Jendral Soedirman dalam perang Ambarawa. 
Taktik ini juga pernah digunakan oleh Pangeran Diponegoro. 

22 Maret 2020

Remang-remang Pantura sejak zaman Ki Bagus Rangin



Pada waktu itu, beberapa pengusaha dari etnis Cina, memang ikut menyengsarakan masyarakat. 
Bersama Belanda, mereka menyewa tanah-tanah dari Sultan Cirebon. 
Padahal tanah-tanah itu, seperti kawasan utara Majalengka, Lohbener, Dermayu, Loyang dan sekitarnya merupakan sumber kehidupan rakyat.
Walhasil, ketiadaan sumber kehidupan, telah memunculkan kelaparan. 
Sampai-sampai rakyat terpaksa harus makan dedaunan dan rumput. 
Banyak di antara masyarakat berguling-guling di tanah, sembari memegangi perut. 
Semua merintih kesakitan. 
Di luar itu, sulitnya kehidupan telah membuat sebagian orang menjual diri. 
Hal ini terus berkelanjutan, mungkin hingga sekarang. 
Seperti dilukiskan dalam tembang pantura “remang-remang”

Remang-remang sinar lampu wayah sore
Ganti surute srengenge
Nunggu kakang wis lawas langka kabare
Rasa pegel duh kakang sun ngentenane

Remang-remang sinar lampune madangi
Kadang keton lintang wis ora perduli
Kula seneng waktu deweke njanjeni
Wong ganteng aja gawe lara ati

Jare lunga bli suwe
Lawas olih sewengi
Kula percaya bae
Nyatane kakang bohongi

Angel jaman saiki
Luruh lanang sejati
Sing mung ana siji
Kang siji wis duwe rabi

Remang-remang sepanjang jalan pantura
Gadis manis pada midang pinggir dalan
Jare seneng bisa bantui wong tua
Kadang nangis urip mengkenen sampai kapan